Jurnal MENUMBUHKAN APRESIASI GENERASI MUDA KEPADA KESENIAN WAYANG
MENUMBUHKAN APRESIASI GENERASI MUDA KEPADA KESENIAN WAYANG
Fachriza Arna
Givari
Desain Komunikasi
Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI
Abstrak
Wayang adalah sebuah warisan budaya yang ternilai harganya.
Sekarang mulai terasa transparant keberadaannya di negaranya sendiri. Sungguh
ironis memang, tetapi dengan keadaan kehidupan sosial dan perubahan budaya
sekarang ini bukanlah sesuatu yang mustahil terjadi pada kesenian yang menjadi
kebanggaan nasional ini lenyap dimakan kesombongan jaman. Didalam cerita pewayangan tokoh memiliki karakter
moral yang baik pada akhirnya akan menang dalam segala hal. Untuk itu moral
dari tokoh yang baik dapat menjadi panutan bagi generasi muda untuk memiliki
moral yang baik untuk salah satunya meraih sukses dalam kehidupan ini dan
menang dalam segala masalah dengan bermodal moral yang baik. Namun yang harus
ditumbuhkan kepada generasi muda bagaimana mereka tetap menyayangi tontonan
pagelaran wayang kulit sebagai hiburan sekaligus membina moral mereka.
Oleh karena itu penulis tertarik mengkaji manfaat wayang pada generasi muda.
Kata Kunci : wayang, manfaat, seni
Abstract
Wayang
is a priceless cultural heritage. Now it is starting to feel transparent in its
own country. It's ironic indeed, but with the current state of social life and
cultural changes, it is not impossible for this art, which is a matter of
national pride, to be lost to the arrogance of the times. In wayang stories,
characters who have good moral character will ultimately win in everything. For
this reason, the morals of good figures can be a role model for the younger
generation to have good morals, one of which is to achieve success in this life
and win in all problems with good moral capital. However, what must be taught
to the younger generation is how they continue to love watching shadow puppet
shows as entertainment and to build their morals. Therefore, the author is
interested in studying the benefits of wayang for the younger generation.
Keywords
: wayang, benefit, art
A. Pendahuluan
Kesenian wayang adalah
sebuah budaya nusantara dan sekaligus kesenian budaya dunia mendapat pengakuan
UNESCO menetapkan wayang sebagai world
herritage pada tanggal 7 November 2003. Namun seiring dengan
perkembangan zaman wayang sebagai budaya lokal sekarang mulai ditinggalkan oleh
generasi di era industry 4.0 yang lebih gandrung dengan budaya massa sekarang.
Dengan
mengangkat cerita-cerita dari tokoh pewayangan kepada anak-anak sebagai salah
satu kebudayaan bangsa, maka diperlukan media informasi mengenai
pengenalan cerita dari tokoh wayang tersebut. Media informasi yang mampu
menambah antusias masyarakat khususnya anak-anak melalui media visual yang
dibalut dengan era kekinian (modernisasi) sebagai referensi bagi anak-anak
kota zaman sekarang, dalam menerapkan perilaku-perilaku kebaikan pada
kehidupan sehari-hari.
Memasukkan unsur budaya mereka ke
dalam pendidikan, akan menumbuhkan pada setiap individu ciri-ciri kreatif,
inisiatif, dan imaginasi yang subur, kebijaksanaan emosi, arah moral, kemampuan
bertindak secara kritis, otonomi, dan kebebasan berfikir serta bertindak.
B. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini,
peneliti berperan sebagai instrumen kunci utama yang menentukan keseluruhan
skenario, mulai dari bertindak sebagai mencari artikel, sebagai instrumen
penelitian, dan sebagai pengamat. Anaisis data dilakukan terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media wayang, pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media wayang, dan jenis wayang yang digunakan
dalam pembelajaran. Sengingga materi pembelajaran mudah dapat sampai ke
anak-anak. Mereka juga bisa mengenal wayang melalui visual agar anak tersebut
tidak bosan.
C. SIMPULAN
Berdasarkan
penerapan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tanda tanda cara mengenal
budaya nusantara kepada anak muda bisa menggunakan banyak metode. untuk
mengangkat dan mencoba memunculkan kembali minat masyarakat, khususnya generasi
muda sebagai tulang punggung kehidupan bangsa ini kepada kesenian wayang yang
patut dijaga kelestariannya sebagai pusaka yang nantinya diturunkan kembali
kepada anak cucu bangsa di masa mendatang.
D. DAFTAR PUSTAKA
Kurnia Dhien. (2006).
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Yoga Sahria, Putu
Sudira, Priyanto Priyanto. Universitas Negeri Yogyakarta. emanfaatan
Teknologi Augmented Reality (AR) Markerless sebagai Media Edukasi Wayang Kulit.
Mulyono
,Sri, 1983. Simbolisme dan Mistisisme dalam Wayang. Jakarta, Gunung Agung.
Osman Taib,
1974. Traditional Drama And Music of Southeast Asia , Dewan Bahasa dan Pustaka,
Kuala Lumpur.
Sachari, Agus
(2007), Budaya Visual Indonesia (The Visual Culture of Indonesia), Jakarta:
Erlangga
Safanayong,
Yongki (2006) Desain Komunikasi Visual Terpadu, Indonesia, Arte Media
Septian, Iman.
2014. Perancangan Komik Motion Ayo Kenali Budaya Sebagai Pengenalan Gatotkaca
Kepada Anak-Anak. Jakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI.
Komentar
Posting Komentar